PKPU sebagai lembaga kemanusiaan dengan sumber dana dari zakat, infaq, dan shodaqoh, tentu berharap agar para generasi muda membudayakan infaq. Tidak seperti zakat, siapa saja bisa berinfaq, tidak perlu menunggu harta mencapai nishab dan tidak ada batas minimalnya--ibaratnya, memberikan 100 rupiah kepada peminta-minta juga termasuk berinfaq dan insyaAllah mendapatkan pahala jika kita ikhlas melakukannya. Oleh karena itu, para penerima beasiswa PKPU yang mendapat beasiswa dari sumber infaq juga perlu memahami hakikat infaq dan belajar untuk mengajak orang lain berinfaq.
Apalagi, selain mendapat pahala dari apa yang diinfaqkan, orang yang mengajak orang lain berinfaq juga akan mendapatkan pahala senilai dengan jumlah yang diinfaqkan oleh orang yang diajaknya. Mungkin saja kita hanya berinfaq berapa rupiah, tapi bayangkan berapa nilai pahala yang akan kita dapat jika 10 orang saja berinfaq setelah kita ajak? Belum lagi jika 10 orang yang kita ajak juga masing-masing mengajak 10 orang lagi untuk berinfaq. Subhanallah, nilai pahalanya sungguh luar biasa. Maka inilah yang disebut sebagai MLM pahala.
Bertempat di Rumah Makan Pondok Bamboe, para penerima beasiswa PKPU tampak antusias mendengarkan paparan dari Kak Riyadi, trainer lokal Banyumas, ketika menyampaikan tentang konsep infaq. Saat ini mereka juga tengah belajar menjalani MLM pahala dengan cara mengajak teman, saudara, maupun keluarganya untuk berinfaq melalui Tabung Peduli PKPU. Dengan begitu, para penerima beasiswa tidak hanya sekedar menerima bantuan pendidikan, tetapi juga belajar mengasah kepekaan dan keterampilannya untuk mengajak orang lain pada kebaikan. (Atha/pwt/pkpu)
0 comments:
Post a Comment