Powered by Blogger.

Latest Post

Warga Karangklesem Menikmati Pengobatan Gratis

Biaya kesehatan dan jauhnya akses yang cukup dari tempat tinggal, kadang-kadang membuat warga enggan untuk mengecek kesehatannya. Padahal, kesehatan itu merupakan kebutuhan yang mendasar bagi warga. Untuk membantu memenuhi kebutuhan tersebut, Persaudaraan Muslimah Kecamatan Purwokerto Selatan dan PKPU Human Inisiative menggelar pengobatan gratis bagi warga yang kurang mampu.
Bakti sosial pengobatan gratis ini diadakan di Lingkungan RW 01 Kelurahan Karangklesem Purwokerto Selatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Minggu, 9 April 2017. Para peserta pengobatan gratis mendapat pemeriksaan medis secara umum, termasuk cek tekanan darah dan timbang badan. Kemudian dari hasil pemeriksaan dokter, para peserta diberikan obat-obatan yang diberikan secara gratis. Sebelum kegiatan pengobatan dimulai, para peserta diberi penyuluhan kesehatan oleh tim medis.
Ayo Ibu-ibu dan bapak-bapak, perbanyak minum air putih dan kurangi garam dalam masakan. Karena dari hal tersebut bisa menimbulkan penyakit seperti hypertensi, pegel-pegel, gagal ginjal dll, ungkap dr.Sutinah saat penyuluhan berlangsung.  

Ibu Ashadi selaku ketua panitia mengungkapkan, kegiatan ini  menurunkan tenaga medis sebanyak 6 yang terdiri dari dokter,perawat dan apoteker. Jumlah peserta yang hadir, sudah sesuai dengan target panitia yaitu 50 orang. Rata-rata peserta yang hadir sudah usia manula.(ko_pwt)  





Kali ini arisan mendapat Jamban

Hari Minggu 26 Februari 2017, kemarin Kelompok Arisan Jamban (KAJ) melakukan kerja bakti untuk membangun jamban salah satu anggotanya. Arisan Jamban merupakan program pembangunan jamban keluarga dengan menggunakan metode arisan untuk mendapatkan giliran pembangunan jamban. Para peserta KAJ berasal dari keluarga penerima keluarga harapan di Desa Banteran Sumbang Banyumas yang diinisiasi oleh pendamping PKH Kiki Marhendrie dan PKPU.


Pada  kocokan yang ke 6 ini, yang mendapat arisan jamban adalah Ibu Tarsini. “ Saya sangat senang sekali mendapat arisan ini, Alhamdulilah sangat bahagia sekali, bulan kemarin saya dapat bantuan RTLH dari Semarang, sekarang dapat giliran pembangunan jamban, ungkap Ibu Tarsini.

Pembangunan jamban yang ke 6 ini merupakan hal sangat istimewa, kelompok Arisan dikejutkan oleh kedatangan 16 mahasiswa Poltekes Kesling Purwokerto beserta para dosen dilokasi tersebut. Mereka bermaksud untuk praktek pembuatan jamban yang praktis dan sederhana.  Selain mahasiswa dibekali teori tentang pembangunan jamban, mahasiswa juga melakukan pembelajaran langsung dimasyarakat,sehingga langsung aplikatif, ungkap Suparmin, SST.,M.Kes.

Adanya mahasiswa ini, ternyata menambah semangat anggota kelompok yang melaksanakan kerja bakti pembangunan jamban. Acara tersebut dikunjungi oleh perangkat desa setempat, kader posyandu, danramil dan camat Sumbang.  

"Menarik sekali program ini, biasanya kalo arisan mendapatkan uang, tapi ini mendapat jamban. Program ini membantu program pemerintah dalam pengentasan STOP BAB Sembarang " tutur bapak Drs.Nungky Harry Rachmat, M.Si Camat Sumbang.(koko,pwt)

LAZIS PT PLN (Persero) Purwokerto Adakan Pengobatan Keliling


Di penghujung tahun ini LAZIS PT PLN (Persero) TJBT Purwokerto kembali menggandeng PKPU untuk menyalurkan bantuan dalam bentuk program pengobatan gratis. Program yang lebih dikenal dengan sebutan Prosmiling (Program Kesehatan Masyarakat Keliling) ini dilaksanakan di dua tempat, yakni Pondok Pesantren 'Ainul Yaqin Pasir Kulon, Purwokerto dan di Balai Desa Karangjengkol, Kesugihan, Cilacap. Dua tempat ini dipilih sebagai bentuk kepedulian dari LAZIS PT PLN kepada institusi keagamaan seperti pondok pesantren dan masyarakat desa yang menjadi wilayah penempatan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi).


Prosmiling di Ponpes 'Ainul Yaqin dilaksanakan pada Jum'at, 16 Desember 2016 di aula santri putri. Prosmiling ini menyasar para santri untuk melakukan pemeriksaan kesehatan umum dan cek ketajaman mata. Selain itu, warga sekitar ponpes juga dipersilakan untuk ikut pemeriksaan secara cuma-cuma. Bagi santri maupun masyarakat yang memiliki keluhan atau ingin berkonsultasi mengenai kesehatannya dapat langsung mendaftarkan diri untuk cek kesehatan umum. Kemudian, semua santri Ponpes 'Ainul Yaqin dan perwakilan santri dari ponpes lain di sekitarnya juga dipersilakan untuk melakukan cek ketajaman mata. Adapun bagi santri yang diketahui mengalami rabun jauh (mata minus) akan mendapatkan kacamata secara gratis.


Terhitung sebanyak hampir 60 orang santri dan warga sekitar berpartisipasi dalam kegiatan ini. Rata-rata dari mereka membawa keluhan gatal-gatal. Dokter pun memberikan resep sesuai dengan hasil diagnosanya dan santri maupun warga mendapatkan obat secara gratis. Sementara itu, untuk hasil cek ketajaman mata, sebanyak 32 santri dinyatakan mengalami rabun jauh dengan tingkat yang berbeda-beda. Oleh karena itu mereka diperkenankan memilih model frame kacamata sebelum petugas optik membuatnya untuk masing-masing. Adapun penyerahan bantuan kacamata ini dilakukan pada Rabu, 21 Desember 2016 oleh perwakilan LAZIS PT PLN (Persero) TJBT Purwokerto kepada perwakilan santri.


Untuk Prosmiling di Desa Karangjengkol, Kesugihan, Cilacap dilaksanakan di balai desa pada Jumat, 22 Desember 2016. Dalam kegiatan ini dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat gratis bagi warga yang datang membawa keluhan. Adapun pemeriksaan kesehatan ini dilengkapi dengan cek darah untuk mengetahui kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol. Setelah melakukan cek darah, warga dapat mengkonsultasikan hasilnya dengan dokter. Selain itu, LAZIS PT PLN juga memberikan 50 paket PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk balita di Desa Karangjengkol. Paket ini berisi susu UHT, biskuit susu, agar-agar, dan bahan-bahan membuat bubur kacang hijau seperti gula, santan, dan kacang hijau itu sendiri.




Terhitung sebanyak 176 warga antusias berpartisipasi dalam kegiatan ini, yang terdiri dari 126 warga melakukan pemeriksaan kesehatan dan 50 warga mendapat paket PMT untuk balita. Mereka datang dari berbagai grumbul di Desa Karangjengkol. Sebagian besar yang memeriksakan kesehatan merupakan wanita berusia lanjut. Mereka datang dengan berbagai keluhan, rata-rata mengeluh sering pusing dan pegal.


LAZIS PT PLN (Persero) yang diwakili oleh Manajer APP Purwokerto mengucapkan terima kasih atas antusiasme pihak desa dan para warga dalam menyediakan waktu dan tempat untuk penyelenggaraan kegiatan ini. Beliau menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap Desa Karangjengkol yang selama ini menjadi tempat berdirinya SUTET milik PT PLN. (nena/pkpu/pwt)

Launching Beasiswa Yatim Sumpiuh

Penyerahan beasiswa secara simbolis
Alloh memerintahkan kita untuk mengasihi anak yatim, oleh karena itu PKPU sebagai Lembaga Kemanusiaan Nasional yang peduli terhadap mereka yang membutuhkan, berupaya ikut berkontribusi dalam membantu kesejahteraan mereka. Bentuk kepedulian ini dikemas dalam program Beasiswa Yatim. Adapun beasiswa yatim ini berbasis komunitas/desa sehingga pendampingan yang dilakukan akan lebih optimal.

Sambutan dari Kepala PKPU KCP Purwokerto, Bapak Khoirul Khotim

Foto bersama penerima beasiswa
Saat ini, PKPU baru saja melaunching program Beasiswa Yatim di wilayah Kecamatan Sumpiuh. Adapun anak yatim penerima beasiswa ini berjumlah 11 anak. Enam anak berasal dari Desa Ketanda dan lima anak dari Desa Selanegara. Sebelas anak ini akan diberikan beasiswa setiap bulan selama 1 tahun. Selain itu, akan ada dua pendamping dari masing-masing desa yang akan mengawasi perkembangan akademik dan kegiatan ibadah mereka. Pendampingan ini dilakukan untuk mengevaluasi kebermanfaatan pemberian beasiswa terhadap kondisi akademik dan kualitas ibadah para penerima.

Pengarahan kepada para pendamping
Launching Beasiswa Yatim Kec. Sumpiuh dilaksanakan pada 25 November lalu di Balai Desa Ketanda. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Kepala Desa Ketanda, Bapak Gunarso, tim PKPU, pendamping program, dan para penerima beasiswa beserta orang tua. Pihak desa sangat berterima kasih dengan adanya program ini. Beliau berharap agar program seperti ini dapat berlanjut dan berjalan dengan lancar. (nena/pkpu/pwt)

Menilik Kesibukan Mbak Dewi & Bu Par Belajar Jahit

Mbak Dewi sedang berkonsentrasi menggambar pola
Empat bulan sudah Mbak Dewi dan Bu Par menjalani kursus jahit. Wajah mereka terlihat antusias saat tim PKPU menengok aktivitas mereka di tempat kursus. Sesekali terdengar gelak tawa dari mereka saat belajar sambil bercanda dengan peserta kursus lain. Tak tampak rasa jenuh dan lelah meskipun siang itu udara terasa panas. Seiring berjalannya waktu, kemampuan mereka semakin bertambah dalam menjahit baju, meskipun terkadang kondisi psikologis mereka masih sedikit labil. Dengan kesabaran Bu Mursidah, sang pengajar kursus, Mbak Dewi dan Bu Par pun dapat melewati masa-masa sulit yang mereka alami.

Bu Par sedang sibuk merapikan jahitan

Suasana di ruang kursus jahit "Diana" Purwokerto
Sebenarnya ada 3 peserta kursus jahit yang difasilitasi oleh PKPU Purwokerto, mereka adalah Wahyono, Dewi, dan Paryati. Ketiganya merupakan warga Desa Linggasari, Kec. Kembaran. Mereka bertiga berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah dan merupakan mantan penderita gangguan psikologis yang kini sudah membaik dan masih dalam pengawasan Ibu Wahyu. Sebelumnya mereka memang dibina secara rutin oleh beliau sehingga bisa berangsur-angsur pulih. Sebagai bentuk perhatian terhadap masa depan mereka, Ibu Wahyu sebagai pihak dari Laboratorium Keperawatan Jiwa UNSOED bekerja sama dengan PKPU Purwokerto memfasilitasi mereka untuk mengikuti kursus menjahit. Alhamdulillah, mereka menyambut baik ajakan tersebut dan berkomitmen untuk tekun berlatih demi upaya mewujudkan masa depan yang lebih baik. (nena/pkpu/pwt)
 
Support : Creating Website | Johny Template | Blognya Aria
Copyright © 2011. PKPU PURWOKERTO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger