Kota Magelang tertutup pasir dan abu, pohon-pohon bertumbangan dan ada beberapa rumah yang roboh akibat atapnya tidak kuat menahan beban pasir dan abu vulkanik yang dimuntahkan Merapi saat letusan hebat kamis malam bahkan dibeberapa tempat hujan pasir dan abu disertai juga dengan kerikil. Sampai hari sabtu jumlah pengungsi di Magelang tercatat sudah mencapai lebih dari 71.000 jiwa. Untuk saat ini posko-posko pengungsian bertempat dibangunan-bangunan permanen seperti sekolah dan gudang.
Pengungsi bertepuk tangan disertai tawa renyah saat indra (KADIV Penghimpunan PKPU PWT), menyapa mereka “bapak kula nganggem bahasa ngapak nggih..wong kula saking Purwokerto..” saat mengawali Trauma healing. Saat ini mereka mengalami keletihan setelah harus berpindah barak 3 kali sejak dari awal mengungsi, belum lagi trauma akibat kehilangan harta benda maupun keluarganya.”Sekarang kita Cuma bisa pasrah, tanaman hancur semua, tapi kita yakin pasca bencana ini pasti Alloh akan memberikan berkahnya” Ungkap Supri,bapak yang mengungsi bersama anak dan cucunya setelah rumahnya hancur karena jaraknya hanya 8km dari Merapi.
PKPU terus mendampingi para pengungsi ,melakukan aksi trauma healing, layanan kesehatan,pembagian logistic dan dapur umum serta evakuasi warga. Minggu sore Tim PKPU Bandung datang dengan membawa logistic dan 1 mobil ambulan beranggotan 4 orang relawan dan 2 orang dokter menggantikan Tim PKPU Purwokerto yang bertolak kembali ke Purwokerto membawa salam hangat dan ucapan terimakasih saudaranya di Magelang untuk warga Purwokerto dan sekitarnya yang sudah memberikan bantuan.Kami berharap mudah-mudahan kedatangan Tim kedua nantinya sambil membawa logistik yang lebih besar.Donasi Warga Purwokerto dan sekitarnya bisa melalui PKPU KCP Purwokerto hotline (0281)7958080 atau 0804 100 2000 (No Nasional).(Indra)
0 comments:
Post a Comment