Komunitas
Usaha Mandiri Masyarakat (KUMM) Amanah telah berjalan selama 3 bulan, terhitung
sejak bulan September 2015. KUMM yang berlokasi di Kelurahan Kober, Kec.
Purwokerto Barat ini beranggotakan 5 orang pemilik usaha mikro. Program ini merupakan program kerja sama PKPU Purwokerto dengan Lazis PT PLN (Persero) P3B JB APP Purwokerto.
Untuk membimbing para anggota, dilakukan
pendampingan. Pendampingan dilaksanakan melalui pertemuan rutin setiap pekan.
Adapun jadwal pertemuan yaitu setiap Hari Jum’at Pukul 13.30 WIB di Masjid
Al-Falah Perum Saga Baru, Kober. Namun karena alasan teknis dan usulan para
anggota, jadwal pertemuan diubah setiap 2 pekan sekali, terhitung mulai Bulan
November 2015. Di setiap pertemuan para anggota diajak untuk
berdiskusi mengenai berbagai materi, baik materi yang bersifat ekonomi maupun
keislaman. Materi yang telah disampaikan yaitu Pedoman Dasar Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM), Kejujuran, Pengaturan Ekonomi Rumah Tangga, dan Pengantar
Ekonomi Islam.
Pada kesempatan kali ini PKPU telah
melaksanakan Home Visit atau kunjungan rumah ke salah satu anggota, yaitu Ibu Fatonah
(biasa disapa Ibu Kasiran). Ibu Fatonah memiliki usaha berupa jualan sayur
keliling. Setiap jam 3 dini hari, ia sudah siap untuk berbelanja berbagai
sayuran sebagai bahan jualannya. Dengan diantar oleh anak laki-lakinya
menggunakan sepeda motor, ia menuju Pasar Karanglewas. Sekali berbelanja, Ibu Fatonah
mengaku menghabiskan modal sebanyak Rp 1.000.000,00 untuk jualan selama sehari.
Uang sebesar itu ia gunakan untuk membeli aneka macam sayuran, tempe, tahu,
hingga ikan dan daging.
Sekitar jam lima pagi ia sudah berada di rumah dan
menggelar dagangannya di ruang tamu. Para pelanggan yang merupakan tetangganya
di kawasan Perumahan Saga Baru biasanya langsung menyerbu dagangannya. Setelah
hari beranjak siang (sekitar pukul 06.30) ia bersama anak laki-lakinya
berangkat keliling komplek menggunakan sepeda ontel untuk menjajakan dagangan
sayurannya. Di beberapa titik ia berhenti untuk melayani pelanggannya.
Pelanggan
Ibu Fatonah tidak bisa dibilang sedikit. Jenis dagangannya yang banyak dan
lengkap membuat kehadirannya selalu dinanti-nanti oleh para pelanggan. Apalagi,
harga jualnya relatif lebih terjangkau dibanding harga bahan-bahan di Pasar
Pon, sehingga para ibu di sekitar Perumahan Saga Baru yang notabene dekat
dengan Pasar Pon lebih memilih berbelanja kepada Ibu Fatonah dibanding
berbelanja di sana.
Rata-rata pelanggan Ibu Fatonah berbelanja dari kisaran Rp 20.000,00 hingga Rp 50.000,00. Namun ia sering menyayangkan kebiasaan beberapa pelanggan yang memilih berhutang ketika berbelanja padanya. Meskipun kebanyakan membayar hutangnya di awal bulan, tetapi tidak jarang ada satu-dua yang membiarkan hutangnya menumpuk. Hal ini yang sering menjadi kendala Ibu Fatonah dalam urusan pengembalian modal. Apalagi ia harus memutar uangnya setiap hari untuk menjalankan usahanya. Untungnya, Ibu Fatonah mengaku keuntungan setiap harinya dapat menutup kekurangan dari hutang beberapa pelanggannya, sehingga ia pun tetap bisa berjualan setiap hari.
Saat ini, sebuah kulkas dua pintu bertengger di ruang tamu rumahnya. Ibu Fatonah mengaku membelinya dari guliran dana yang diberikan melalui KUMM Amanah. Sebelumnya, Ibu Fatonah hanya menyimpan sisa dagangannya di meja. Tentu itu merugikan jika yang tersisa adalah bahan makanan yang mudah basi. Setelah memiliki kulkas, Ibu Fatonah dapat menyimpan sisa dagangannya dengan aman dan lebih awet. Keuntungan pun lebih banyak ia dapat karena bahan makanan yang tersisa bisa ia jual kembali keesokan harinya.
Ibu Fatonah merasa berterima kasih dengan adanya program KUMM ini. Ia merasakan perbedaan yang berarti terhadap usahanya antara sebelum mendapat guliran dana dan sesudahnya. Untuk pengembalian dana setiap bulannya, Ibu Fatonah pun tidak mengalami kendala. Hingga saat ini ia tetap melakukan pengembalian secara tepat waktu. (nena/pwt)
0 comments:
Post a Comment